STAIS MAJENANG KABUPATEN CILACAP
DISUSUN OLEH : BADRUS SOLEH
DOSEN : M. TAQIUDIN SUBKHI, M.Ag
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pendidikan di sekolah bukan hanya
ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi murid dan
guru dalam belajar mengajar, melainkan juga oleh interaksi murid dengan
lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang dihadapinya di dalam
maupun di luar sekolah.
Selanjutnya anak juga dipengaruhi
oleh kepala sekolah dan guru-guru yang masing-masing mempunyai kepribadian
sendiri-sendiri yang antara lain terbentuk atas golongan sosial dari mana ia
berasal dan orang-orang yang dipilihnya sebagai kelompok pergaulannya.
Kepribadian guru mempengaruhi
suasana kelas, kebebasan yang dinikmati anak dalam mengeluarkan buah pikirannya
dan mengembangkan kreativitasnya atau pengekangan dan keterbatasan yang
dialaminya dalam pengembangan pribadinya. Guru sebagai pendidik dan pembangun
generasi baru diharapkan tingkah lakunya bermoral tinggi demi masa depan bangsa
dan negara.
Dewasa
ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu
mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak tidak terkecuali
permasalahan kesehatan fisik dan mental guru.
Permasalahan tersebut harus ditangani secara sungguh-sungguh karena
dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia
di masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
“MASALAH KESEHATAN FISIK DAN MENTAL GURU”
PEMBAHASAN
“MASALAH KESEHATAN FISIK DAN MENTAL GURU”
A. GURU SEHAT
Guru harus sehat fisik yang di
maksud dengan kesehatan fisik, ialah keadaan baik, artinya bebas dari sakit
seluruh badan dan bagian-bagiannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Depdikbud-Balai Pustaka, Jakarta 1996).
Seseorang yang fisiknya sehat dan
kuat lebih beruntung dibanding dengan orang yang sakit-sakitan, kurus dan
lemah. Ia dapat melakukan aktivitas dalam lingkungan masyarakat dan lainnya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan memberikan pengalaman-pengalaman baru
baginya yang merupakan modal perkembangan selanjutnya.
Yang di maksud dengan kesehatan
mental, ialah kemampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan
perkembangan sesuai kemampuannya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar
dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah,
lingkungan kerja dan masyarakat serta teman sebaya.
Seseorang dapat mengikuti atau
melakukan suatu aktivitas dengan baik bila ia sehat secara mental. Yang
dimaksud sehat secara mental adalah adanya rasa aman, kasih sayang, kebahagiaan
dan rasa diterima oleh orang lain. Sebaliknya seseorang akan mengalami hambatan
mengikuti atau melakukan suatu aktivitas bila kesehatan mentalnya terganggu,
seperti adanya: rasa cemas, sedih, marah, kesal, khawatir, rendah diri, kurang
percaya diri dan lain-lain.
Tujuan kita mempelajari tentang
kesehatan fisik dan mental, agar kita dapat menerima keadaan fisik yang telah
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita dan mensyukurinya dengan jalan
menjaganya agar senantiasa sehat wal'afiat.
B. MASALAH KESEHATAN FISIK DAN MENTAL GURU
Berdasarkan penelitian guru sangat rentan terhadap penyakit yang
berhubungan dengan radang tenggorok sampai sariawan. Hal ini dikarenakan
intensitas mengajar yang tinggi tanpa ditopang dengan asupan vitamin yang
memadai, akhirnya yang terjadi system immune ( kekebalan ) menurun dan ia
menjadi gampang terserang berbagai macam penyakit, terutama dua penyakit di
atas.
Disamping faktor kesehatan fisik yang terganggu, para guru juga mengalami
banyak gangguan mentalnya. Berdasarkan penelitian itu dapat dibuktikan adanya
guru yang mengalami gangguan mental, bahwa ada diantaranya yang memerlukan
perawatan psikiater. Akan tetapi penelitian itu tidak menunjukkan apakah
gangguan mental itu lebih banyak terdapat di kalangan guru dibandingkan dengan
profesi lain. Juga tidak diketahui apakah gangguan mental itu telah ada pada
calon guru, nyata atau laten, sebelum ia melakukan profesinya ataukah gangguan
mental itu timbul sebagai akibat pekerjaannya sebagai guru. Selanjutnya tidak
diketahui hingga manakah gangguan mental itu merugikan murid dan proses belajar
mengajar.
C. KETEGANGAN DALAM PROFESI GURU
1.
Tiap pekerjaan mengandung aspek-aspek yang dapat
menimbulkan ketegangan.
Ketegangan timbul sebagai akibat hambatan untuk mencapai kepuasan yang dicari individu dari kedudukannya. Jabatan guru tidak dapat dikatakan menjadi idaman atau panggilan bagi kebanyakan pemuda. Walaupun tugas itu mulia, akan tetapi tidak selalu memberi kepuasan yang dicari orang dalam jabatannya.
Ketegangan timbul sebagai akibat hambatan untuk mencapai kepuasan yang dicari individu dari kedudukannya. Jabatan guru tidak dapat dikatakan menjadi idaman atau panggilan bagi kebanyakan pemuda. Walaupun tugas itu mulia, akan tetapi tidak selalu memberi kepuasan yang dicari orang dalam jabatannya.
Apa yang diharapkan guru dari jabatannya ?. Antara
lain adalah sebagai berikut :
a.
Keuntungan ekonomis, imbalan, finansial gaji atau
uang.
b.
Status, kedudukan yang terhormat dalam masyarakat
c.
Otoritas, kewibawaan, kekuasaan atas orang lain.
d.
Status profesional
2.
Gaji pekerja atau pegawai pada umumnya tidak tinggi
dibandingkan dengan gaji orang di negara-negara yang maju.
3.
Mengenai status guru di dalam masyarakat
4.
Sumber ketegangan lain bagi guru ialah otoritas guru
untuk menghukum atau memberi penghargaan kepada murid.
5.
Ketegangan juga dapat ditimbulkan oleh persoalan
apakah pekerjaan guru dapat diakui sebagai profesi.
6.
Sumber ketegangan jiwa terletak dalam pekerjaan guru
di dalam kelas.
D. PENYAKIT YANG SERING DIALAMI OLEH GURU
1.
PENYAKIT
PERNAFASAN
Pengertian pernafasan
atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan
Respirasi/Pernafasan
dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Respirasi Luar yang
merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Asdfsad Respirasi Dalam
yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
a. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit sistem pernafasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut
yang luas.
Penyebab Penyakit
Sistem Pernafasan asbestosis ini adalah :
·
Penyakit Sistem Pernafasan Asbestosis karena Plak
pleura.
·
Penyakit Sistem Pernafasan Asbestosis karena
Mesotelioma maligna
·
Penyakit Sistem Pernafasan Asbestosis karena
Efusi pleura
Gejala lainnya yang
mungkin ditemukan pada Penyakit Sistem Pernafasan Asbestosis:
·
Batuk
·
Rasa sesak di dada
·
Nyeri dada
·
Kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk
jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang).
b. Asma
Asma adalah penyakit
sistem pernafasan yang di sebabkan karena keadaan saluran napas yang mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.
Penyebab penyakit
sistem pernafasan Asma:
Asma disebabkan oleh
banyak hal. Misalnya pada alergi debu, kelelahan, kedinginan, makan makanan
beralergen (penyebab asma) seperti gorengan, cokelat dan makanan berlemak
tinggi, emosi berlebih (marah, sedih), stress, merokok, bulu binatang (kucing,
anjing) dan polusi udara. Jika anda penderita asma, maka lebih baik hindarilah
hal-hal seperti yang disebut di atas agar asma anda tidak kambuh.
Gejala penyakit sistem
pernafasan Asma:
Secara umum gejala asma
adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang
berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari
menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol
yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.
c.
Bronkitis
Bronkitis adalah penyakit sistem
pernafasan karena suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran
udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya
bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita
yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut,
bronkitis bisa bersifat serius.
Penyebab penyakit
sistem pernafasan bronkitis :
·
Penyakit Sistem Pernafasan Bronkitis karena berbagai
jenis debu
·
Penyakit Sistem Pernafasan Bronkitis karena asap dari
asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur
dioksida dan bromin
·
Penyakit Sistem Pernafasan Bronkitis karena Polusi udara
yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
·
Penyakit Sistem Pernafasan Bronkitis karena Tembakau
dan rokok lainnya.
Gejalanya penyakit
sistem pernafasan bronkitis :
·
Sesak napas ketika
melakukan olah raga atau aktivitas ringan
·
Sering menderita
infeksi pernapasan (misalnya flu)
·
Bengek
·
Lelah
·
Pembengkakan
pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
·
Wajah, telapak tangan
atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
·
Pipi tampak kemerahan
2. PENYAKIT INFEKSI ORAL
Guru juga dapat mengalami ganguan penyakit
infeksi oral antara lain :
a.
Gingivitis, radang gusi akibat infeksi bakteri
(streptokokus), dapat terjadi pada usia berapapun, penyebarannya dapat
menyeluruh, setempat, atau pada tepi. Menunjukkan tepi gusi membengkak, merah,
daerah interdental menggelembung, mudah berdarah.
b.
Thrush (kandidiasis, moniliasis), infeksi jamur dari
membran mukosa yang disebabkan oleh candida abicans. Banyak dijumpai pada bayi,
menyerupai bongkahan putih susu dari mukosa mulut, mudah dihapus, dan
meninggalkan permukaan yang merah, kasar, sakit, kadang ada demam. Lokasi pada
mukosa pipi, palatum, lidah. Bayi baru lahir sering mendapat infeksi tersebut
dari jalan lahir ibu selama kelahiran.
c.
Herpes simplek virus, disebabkan infeksi virus herpes simpleks.
Cenderung membentuk kelompok vesikel yang berulserasi. Kebanyakan pasien
mengeluh sakit, berdenyut, dan rasa terbakar.
d.
Stomatitis apthosa/sariawan, suatu varian besar
dari apthosa minor yang mengakibatkan ulkus yang lebih besar, bagian tengah
cekung. berlangsung lebih lama dan kambuh lebih sering. Faktor pemicu: trauma,
perubahan hormon (menstruasi), defisiensi nutrisi, stress, alergi
makanan. Sering terjadi pada mukosa bibir dan pipi. Jarang pada gusi dan
palatum. Kadang disertai gejala parasthesi dan rasa terbakar.
3.
MASALAH-MASALAH GIGI
Menyikat gigi
Hal penting yang harus kita perhatikan
adalah bahwa setiap kali kita menyikat gigi haruslah dapat membersihkan seluruh
permukaan gigi dan menjangkau seluruh bagian gigi serta tidak melukai jaringan.
Menyikat bagian gigi depan (labial) dan gigi belakang (buccal)
dilakukan dengan cara diputar perlahan-lahan atau disikat dari arah gusi ke
gigi (diputar perlahan ke arah bawah pada rahang atas dan ke arah atas pada
rahang bawah). Bagian permukaan gigi (oclusal) disikat dengan cara maju
mundur. Dan untuk bagian gigi yang dalam (palatal-lingual) disikat
dengan cara dari arah gusi ke gigi atau dicungkil (vertikal). Waktu menyikat
gigi, minimal 2 kali sehari, pagi-pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum
tidur. Menyikat gigi secara teratur khususnya setelah makan merupakan salah
satu cara yang paling mudah untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut kita.
Sikat & pasta gigi, sebaiknya menggunakan sikat gigi yang mempunyai kepala
sikat tidak terlalu besar dengan ujung bulu sikat membulat dan berbulu banyak.
Tangkai dan kepala sikat berbentuk lurus dan tangkai sikat cukup kuat agar
terletak baik dalam tangan. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor.
a.
Bau mulut, dapat disebabkan oleh banyak
faktor, antara lain konsumsi makanan yang berbau tajam, atau disebabkan oleh
adanya plak, karang gigi, gigi berlubang, infeksi pada gigi, atau penyakit umum
lainnya.
b.
Plak gigi, sisa-sisa makanan yang bercampur
dengan air ludah akan membetuk lapisan tipis sebagai tempat menempelnya
bakteri. Bila dibiarkan, bakteri akan tumbuh dan melekat pada permukaan gigi
sehingga membentuk plak. Plak yang dibiarkan tanpa dibersihkan dengan sikat
gigi dapat mengakibatkan gigi berlubang.
c.
Radang gusi, antara lain disebabkan penumpukan
plak gigi yang mengandung banyak bakteri dan menyebar ke daerah gusi dan
mengakibatkan peradangan. Faktor lainnya yang dapat menyebabkan radang gusi
antara lain adanya karang gigi dan faktor-faktor kesehatan umum lainnya.
d.
Gigi berlubang, terjadi akibat aktivitas bakteri
yang melunakkan jaringan keras gigi sehingga membentuk rongga. Jenis-jenis gigi
berlubang: gigi berlubang yang hanya kena pada lapisan gigi luar, gigi
berlubang yang sudah kena lapisan dentin, dan gigi berlubang yang sudah kena
jaringan pulpa.
e.
Gusi bengkak, antara lain disebabkan abses
karena adanya infeksi bakteri yang mampu membentuk nanah.
f.
Gigi ompong, suatu keadaan dimana gigi tidak
terdapat lagi atau terlepas dari tulang rahang, misalnya setelah pencabutan
gigi.
g.
Gigi bungsu, tumbuh pada usia dewasa, dan
pertumbuhan yang terhambat dapat menimbulkan rasa sakit. Gigi impaksi adalah
suatu keadaan dimana gigi mengalami kesulitan dalam pemunculannya. Muncul
sebagian saja pada permukaan gusi dan terkadang posisinya terhalang oleh gigi
lain dan/atau jaringan lunak.
Salah satu cara
mengatasinya adalah dengan kontrol ke dokter gigi
Sebagian besar orang
akan pergi ke dokter gigi bila sudah merasakan sakit gigi yang tidak
tertahankan. Sebaiknya secara rutin kita melakukan kontrol gigi minimal 6 bulan
sekali agar masalah-masalah yang terjadi pada gigi kita dapat segera diketahui
dan diatasi. Perawatan gigi yang baik tentu saja memerlukan kerjasama yang baik
antara pasien dan dokter.
4.
GASTRITIS
Penyakit ini banyak dijumpai di masyarakat tak terlepas guru juga banyak yang mengalaminya karena pola makan yang tidak teratur, kita selama ini mengenai sebagai sakit maag, dalam dunia kesehatan dikenal sebagai penyakit lambung atau dyspepsia. Sebagai salah satu organ saluran pencernaan, lambung berfungsi untuk menyimpan makanan dan mencerna makanan tersebut menjadi bagian yang lebih halus untuk diteruskan ke organ cerna lainnya.
Penyakit ini banyak dijumpai di masyarakat tak terlepas guru juga banyak yang mengalaminya karena pola makan yang tidak teratur, kita selama ini mengenai sebagai sakit maag, dalam dunia kesehatan dikenal sebagai penyakit lambung atau dyspepsia. Sebagai salah satu organ saluran pencernaan, lambung berfungsi untuk menyimpan makanan dan mencerna makanan tersebut menjadi bagian yang lebih halus untuk diteruskan ke organ cerna lainnya.
Gejala dirasakan: nyeri di ulu
hati, mual, muntah, lambung terasa penuh, kembung, sering sendawa.
Penyebab timbulnya
penyakit:
poduksi asam lambung yang berlebih, kondisi dinding lambung yang lemah,
gangguan stress, infeksi bakteri helicobacter pylori.
Beberapa pencegahan
yang dapat dilakukan, misalnya:
·
Pengaturan pola makan yang baik
·
Hindari konsumsi makanan: berlemak tinggi yang dapat
mengganggu proses pengosongan isi lambung, yang dapat menimbulkan gas di
lambung, yang terlalu pedas, yang mengandung kafein, alkohol
·
Menghindari merokok
·
Hindari penggunanan obat yang dapat mengiritasi
lambung
·
Mengelola stress dengan pola hidup yang baik
& sehat
·
Olahraga teratur.
1. Dengan Menjaga Kesehatan Dengan Pola Makan Sehat
Untuk
melaksanakan aktivitas sehari-hari (bekerja, belajar, olahraga, dll), setiap
orang perlu mengkonsumsi makanan yang cukup energi, tidak kekurangan, dan tidak
berlebih. Kecukupan energi untuk tubuh kita ditandai dengan berat badan yang
normal. Pengaturan pola makan yang disesuaikan dengan kebutuhan kalori
dimaksudkan guna mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
Kebutuhan kalori setiap orang berbeda satu sama lain tergantung pada umur,
jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Sebaiknya kita makan dengan menu
gizi seimbang dan sesuai kebutuhan kalori.
Tidak
ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat-zat makanan yang lengkap
sehingga kita hanya perlu mengkonsumsi satu jenis makanan tersebut. Oleh karena
itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanlah aneka ragam
makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun, dan sumber zat
pengatur. Konsumsi makanan yang beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga pembangun dan pengatur. Konsumsi air sangat
diperlukan tubuh guna mencegah dehidrasi (tubuh kehilangan cairan), bermanfaat
pula untuk mengangkut vitamin C dan B serta membuang racun-racun yang
terkandung dalam tubuh melalui urine/air kencing
2. Olahraga
Berjalan
kaki atau berlari adalah olahraga yang sehat dan murah, bisa dilakukan oleh
siapa saja. Begitu juga dengan bersepeda meskipun sedikit
mengeluarkan biaya. Apalagi kalau dilakukan bersama-sama sekeluarga atau dengan
teman-teman pasti sangat menyenangkan. Selain fisik sehat, hubungan keluarga
atau teman-teman yang olahraga bersama kita menjadi lebih dekat, lebih akrab.
Hal ini membuat hati menjadi bahagia dan menimbulkan semangat baru untuk
melakukan aktivitas berikutnya. Kalau hal ini dilakukan dengan rutin pasti
dampaknya sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental kita.
3.
Menjaga kebersihan tempat tidur. Tempat tidur
merupakan tempat kita beristirahat dari aktivitas. Dianjurkan apabila hendak
tidur agar membersihkan anggota tubuh seperti kaki, tangan, mulut, dan
lain-lain. Tempat tidur yang tidak bersih dapat menimbulkan penyakit, badan
pegal-pegal dan lain-lain. Kalau tidur dalam keadaan bersih anggota badan kita
tentu akan terhindar dari penyakit. Bangun tidur tubuh menjadi segar. Artinya
organ-organ tubuh kita siap bekerja dan melakukan aktivitas.
4.
Menjaga kebersihan badan. Menjaga kebersihan badan
merupakan hal penting yamg harus di lakukan bila kita menginginkan tubuh tetap
sehat. Hal penting yang terkait dengan kesehatan badan meliputi seluruh anggota
tubuh maupun lingkungan di luar kita seperti lingkungan rumah, halaman, tempat
belajar, kantor dan lain-lain. Agama apapun menuntut kita untuk selalu bersih,
karena kebersihan sebagian dari iman.
5.
Pemeriksaan badan ke Puskesmas atau dokter untuk
menjaga kesehatan fisik antara lain: pemeriksaan mata, gigi dan lain-lain. Gigi
dan mata merupakan organ yang sangat fundamental untuk kesehatan badan secara
keseluruhan. Selain itu gigi sebagai daya tarik pemikat senyum, harus di
periksa dan di rawat sebaik-baiknya. Hal ini juga dapat menambah percaya diri.
6.
Cara memiliki dan menjaga
kesehatan mental yang tangguh.
Keberhasilan seseorang dalam melakukan atau mencapai sesuatu sangat banyak
dipengaruhi bagaimana ia mampu menjaga kesehatan fisik dan mental
sebaik-baiknya (seimbang). Kesehatan fisik dan mental seseorang menjadi satu
kesatuan penting dan tidak terpisahkan dalam setiap aspek kehidupan untuk dapat
melakukan dan mencapai sesuatu secara optimal.
Untuk itu setiap orang agar memilki kemampuan menghadapi persoalan atau
masalah hendaknya;
1.
Menerima dan mengakui dirinya sebagaimana adanya.
2.
Tekun beribadah dan berakhlak mulia.
3.
Bersikap sportif.
4.
Percaya diri.
5.
Memiliki semangat atau motivasi.
6.
Tidak takut menghadapi tantangan dan berusaha terus
untuk mengatasinya (hal positif).
7.
Terbuka.
8.
Tenang, tidak emosi bila menghadapi masalah
(pikirkan dengan kepala dingin).
9.
Banyak bergaul dan bermasyarakat (bergaul yang
positif).
10. Bangun
komunikasi yang baik dengan orang tua, teman, guru, dosen, atasan, dan
lain-lain.
11. Banyak
latihan mengendalikan diri, seperti tidak pemarah, tidak cemas, berpikir
positif, mudah memaafkan dan lain-lain.
12. Membiasakan
diri untuk selalu peduli dengan lingkungan dan orang lain.
.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
KESIMPULAN
Guru merupakan sumber pengetahuan
utama bagi murid-muridnya tetapi bila guru mengalami ganguan kesehatan maka
kegiatan belajar mengajar dapat terganggu.
Seorang guru juga kadangkala
mengalami ketegangan dalam profesinya sebagai guru. Di samping itu, seorang
guru dapat terganggu fisik maupun mentalnya serta kesahatanya sehingga seorang
guru dapat menjaga kesahatan tubuhnya dengan pola hidup dan makan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Djamaah,
Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interksi Edukatif. Jakarta :
Rineka Cipta
Nasution, S.
2009. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
www.google.com