Rabu, 19 September 2012

MAKALAH KEPRIBADIAN GURU : STAIS MAJENANG


MAKALAH KEPRIBADIAN GURU
TEMA
MASALAH KESEHATAN FISIK DAN MENTAL GURU
STAIS MAJENANG KABUPATEN CILACAP
DISUSUN OLEH : BADRUS SOLEH
DOSEN : M. TAQIUDIN SUBKHI, M.Ag

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan di sekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi murid dan guru dalam belajar mengajar, melainkan juga oleh interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang dihadapinya di dalam maupun di luar sekolah.
Selanjutnya anak juga dipengaruhi oleh kepala sekolah dan guru-guru yang masing-masing mempunyai kepribadian sendiri-sendiri yang antara lain terbentuk atas golongan sosial dari mana ia berasal dan orang-orang yang dipilihnya sebagai kelompok pergaulannya.
Kepribadian guru mempengaruhi suasana kelas, kebebasan yang dinikmati anak dalam mengeluarkan buah pikirannya dan mengembangkan kreativitasnya atau pengekangan dan keterbatasan yang dialaminya dalam pengembangan pribadinya. Guru sebagai pendidik dan pembangun generasi baru diharapkan tingkah lakunya bermoral tinggi demi masa depan bangsa dan negara.
Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak tidak terkecuali permasalahan kesehatan fisik dan mental guru.  Permasalahan tersebut harus ditangani secara sungguh-sungguh karena dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang.




BAB II
PEMBAHASAN
“MASALAH KESEHATAN FISIK DAN MENTAL GURU”

A.      GURU SEHAT
Guru harus sehat fisik yang di maksud dengan kesehatan fisik, ialah keadaan baik, artinya bebas dari sakit seluruh badan dan bagian-bagiannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud-Balai Pustaka, Jakarta 1996).
Seseorang yang fisiknya sehat dan kuat lebih beruntung dibanding dengan orang yang sakit-sakitan, kurus dan lemah. Ia dapat melakukan aktivitas dalam lingkungan masyarakat dan lainnya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan memberikan pengalaman-pengalaman baru baginya yang merupakan modal perkembangan selanjutnya.
Yang di maksud dengan kesehatan mental, ialah kemampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai kemampuannya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat serta teman sebaya.
Seseorang dapat mengikuti atau melakukan suatu aktivitas dengan baik bila ia sehat secara mental. Yang dimaksud sehat secara mental adalah adanya rasa aman, kasih sayang, kebahagiaan dan rasa diterima oleh orang lain. Sebaliknya seseorang akan mengalami hambatan mengikuti atau melakukan suatu aktivitas bila kesehatan mentalnya terganggu, seperti adanya: rasa cemas, sedih, marah, kesal, khawatir, rendah diri, kurang percaya diri dan lain-lain.
Tujuan kita mempelajari tentang kesehatan fisik dan mental, agar kita dapat menerima keadaan fisik yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita dan mensyukurinya dengan jalan menjaganya agar senantiasa sehat wal'afiat.

B.       MASALAH KESEHATAN FISIK DAN MENTAL GURU
Berdasarkan penelitian guru sangat rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan radang tenggorok sampai sariawan. Hal ini dikarenakan intensitas mengajar yang tinggi tanpa ditopang dengan asupan vitamin yang memadai, akhirnya yang terjadi system immune ( kekebalan ) menurun dan ia menjadi gampang terserang berbagai macam penyakit, terutama dua penyakit di atas.
Disamping faktor kesehatan fisik yang terganggu, para guru juga mengalami banyak gangguan mentalnya. Berdasarkan penelitian itu dapat dibuktikan adanya guru yang mengalami gangguan mental, bahwa ada diantaranya yang memerlukan perawatan psikiater. Akan tetapi penelitian itu tidak menunjukkan apakah gangguan mental itu lebih banyak terdapat di kalangan guru dibandingkan dengan profesi lain. Juga tidak diketahui apakah gangguan mental itu telah ada pada calon guru, nyata atau laten, sebelum ia melakukan profesinya ataukah gangguan mental itu timbul sebagai akibat pekerjaannya sebagai guru. Selanjutnya tidak diketahui hingga manakah gangguan mental itu merugikan murid dan proses belajar mengajar.

C.      KETEGANGAN DALAM PROFESI GURU
1.        Tiap pekerjaan mengandung aspek-aspek yang dapat menimbulkan ketegangan.
Ketegangan timbul sebagai akibat hambatan untuk mencapai kepuasan yang dicari individu dari kedudukannya. Jabatan guru tidak dapat dikatakan menjadi idaman atau panggilan bagi kebanyakan pemuda. Walaupun tugas itu mulia, akan tetapi tidak selalu memberi kepuasan yang dicari orang dalam jabatannya.
Apa yang diharapkan guru dari jabatannya ?. Antara lain adalah sebagai berikut :
a.              Keuntungan ekonomis, imbalan, finansial gaji atau uang.
b.             Status, kedudukan yang terhormat dalam masyarakat
c.              Otoritas, kewibawaan, kekuasaan atas orang lain.
d.             Status profesional

2.        Gaji pekerja atau pegawai pada umumnya tidak tinggi dibandingkan dengan gaji orang di negara-negara yang maju.
3.        Mengenai status guru di dalam masyarakat
4.        Sumber ketegangan lain bagi guru ialah otoritas guru untuk menghukum atau memberi penghargaan kepada murid.
5.        Ketegangan juga dapat ditimbulkan oleh persoalan apakah pekerjaan guru dapat diakui sebagai profesi.
6.        Sumber ketegangan jiwa terletak dalam pekerjaan guru di dalam kelas.

D.      PENYAKIT YANG SERING DIALAMI OLEH GURU
1.      PENYAKIT PERNAFASAN
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan
Respirasi/Pernafasan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1.      Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2.      Asdfsad Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Ada beberapa kategori penyakit sistem pernafasan yaitu :
a.      Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit sistem pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Penyebab Penyakit Sistem Pernafasan asbestosis ini adalah :
·         Penyakit Sistem Pernafasan Asbestosis karena Plak pleura.
·         Penyakit Sistem Pernafasan Asbestosis karena Mesotelioma maligna
·         Penyakit Sistem Pernafasan Asbestosis  karena Efusi pleura
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada Penyakit Sistem Pernafasan Asbestosis:
·         Batuk
·         Rasa sesak di dada
·         Nyeri dada
·         Kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang).

b.      Asma
Asma adalah penyakit sistem pernafasan yang di sebabkan karena keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.
Penyebab penyakit sistem pernafasan Asma:
Asma disebabkan oleh banyak hal. Misalnya pada alergi debu, kelelahan, kedinginan, makan makanan beralergen (penyebab asma) seperti gorengan, cokelat dan makanan berlemak tinggi, emosi berlebih (marah, sedih), stress, merokok, bulu binatang (kucing, anjing) dan polusi udara. Jika anda penderita asma, maka lebih baik hindarilah hal-hal seperti yang disebut di atas agar asma anda tidak kambuh.
Gejala penyakit sistem pernafasan Asma:
Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik  dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.
c.       Bronkitis
Bronkitis adalah penyakit sistem pernafasan karena suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
Penyebab penyakit sistem pernafasan bronkitis :
·         Penyakit Sistem Pernafasan Bronkitis karena berbagai jenis debu
·         Penyakit Sistem Pernafasan Bronkitis karena asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
·         Penyakit Sistem Pernafasan Bronkitis karena Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
·         Penyakit Sistem Pernafasan Bronkitis karena Tembakau dan rokok lainnya.
Gejalanya penyakit sistem pernafasan bronkitis :
·         Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
·         Sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
·         Sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
·         Bengek
·         Lelah
·         Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
·         Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
·         Pipi tampak kemerahan
·         Sakit kepala

2.      PENYAKIT INFEKSI ORAL
Guru juga dapat mengalami ganguan penyakit infeksi oral antara lain :
a.       Gingivitis, radang gusi akibat infeksi bakteri (streptokokus), dapat terjadi pada usia berapapun, penyebarannya dapat menyeluruh, setempat, atau pada tepi. Menunjukkan tepi gusi membengkak, merah, daerah interdental menggelembung, mudah berdarah.
b.       Thrush (kandidiasis, moniliasis), infeksi jamur dari membran mukosa yang disebabkan oleh candida abicans. Banyak dijumpai pada bayi, menyerupai bongkahan putih susu dari mukosa mulut, mudah dihapus, dan meninggalkan permukaan yang merah, kasar, sakit, kadang ada demam. Lokasi pada mukosa pipi, palatum, lidah. Bayi baru lahir sering mendapat infeksi tersebut dari jalan lahir ibu selama kelahiran.
c.        Herpes simplek virus, disebabkan infeksi virus herpes simpleks. Cenderung membentuk kelompok vesikel yang berulserasi. Kebanyakan pasien mengeluh sakit, berdenyut, dan rasa terbakar.
d.       Stomatitis apthosa/sariawan, suatu varian besar dari apthosa minor yang mengakibatkan ulkus yang lebih besar, bagian tengah cekung. berlangsung lebih lama dan kambuh lebih sering. Faktor pemicu: trauma, perubahan hormon (menstruasi), defisiensi nutrisi, stress, alergi makanan. Sering terjadi pada mukosa bibir dan pipi. Jarang pada gusi dan palatum. Kadang disertai gejala parasthesi dan rasa terbakar.

3.      MASALAH-MASALAH GIGI
Menyikat gigi
Hal penting yang harus kita perhatikan adalah bahwa setiap kali kita menyikat gigi haruslah dapat membersihkan seluruh permukaan gigi dan menjangkau seluruh bagian gigi serta tidak melukai jaringan. Menyikat bagian gigi depan (labial) dan gigi belakang (buccal) dilakukan dengan cara diputar perlahan-lahan atau disikat dari arah gusi ke gigi (diputar perlahan ke arah bawah pada rahang atas dan ke arah atas pada rahang bawah). Bagian permukaan gigi (oclusal) disikat dengan cara maju mundur. Dan untuk bagian gigi yang dalam (palatal-lingual) disikat dengan cara dari arah gusi ke gigi atau dicungkil (vertikal). Waktu menyikat gigi, minimal 2 kali sehari, pagi-pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Menyikat gigi secara teratur khususnya setelah makan merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut kita. Sikat & pasta gigi, sebaiknya menggunakan sikat gigi yang mempunyai kepala sikat tidak terlalu besar dengan ujung bulu sikat membulat dan berbulu banyak. Tangkai dan kepala sikat berbentuk lurus dan tangkai sikat cukup kuat agar terletak baik dalam tangan. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor.
a.       Bau mulut, dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain konsumsi makanan yang berbau tajam, atau disebabkan oleh adanya plak, karang gigi, gigi berlubang, infeksi pada gigi, atau penyakit umum lainnya.
b.       Plak gigi, sisa-sisa makanan yang bercampur dengan air ludah akan membetuk lapisan tipis sebagai tempat menempelnya bakteri. Bila dibiarkan, bakteri akan tumbuh dan melekat pada permukaan gigi sehingga membentuk plak. Plak yang dibiarkan tanpa dibersihkan dengan sikat gigi dapat mengakibatkan gigi berlubang.
c.        Radang gusi, antara lain disebabkan penumpukan plak gigi yang mengandung banyak bakteri dan menyebar ke daerah gusi dan mengakibatkan peradangan. Faktor lainnya yang dapat menyebabkan radang gusi antara lain adanya karang gigi dan faktor-faktor kesehatan umum lainnya.
d.       Gigi berlubang, terjadi akibat aktivitas bakteri yang melunakkan jaringan keras gigi sehingga membentuk rongga. Jenis-jenis gigi berlubang:  gigi berlubang yang hanya kena pada lapisan gigi luar, gigi berlubang yang sudah kena lapisan dentin, dan gigi berlubang yang sudah kena jaringan pulpa.
e.        Gusi bengkak, antara lain disebabkan abses karena adanya infeksi bakteri yang mampu membentuk nanah.
f.        Gigi ompong, suatu keadaan dimana gigi tidak terdapat lagi atau terlepas dari tulang rahang, misalnya setelah pencabutan gigi.
g.        Gigi bungsu, tumbuh pada usia dewasa, dan pertumbuhan yang terhambat dapat menimbulkan rasa sakit. Gigi impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi mengalami kesulitan dalam pemunculannya. Muncul sebagian saja pada permukaan gusi dan terkadang posisinya terhalang oleh gigi lain dan/atau jaringan lunak.
Salah satu cara mengatasinya adalah dengan kontrol ke dokter gigi
Sebagian besar orang akan pergi ke dokter gigi bila sudah merasakan sakit gigi yang tidak tertahankan. Sebaiknya secara rutin kita melakukan kontrol gigi minimal 6 bulan sekali agar masalah-masalah yang terjadi pada gigi kita dapat segera diketahui dan diatasi. Perawatan gigi yang baik tentu saja memerlukan kerjasama yang baik antara pasien dan dokter.

4.      GASTRITIS
Penyakit ini banyak dijumpai di masyarakat tak terlepas guru juga banyak yang mengalaminya karena pola makan yang tidak teratur, kita selama ini mengenai sebagai sakit maag, dalam dunia kesehatan dikenal sebagai penyakit lambung atau dyspepsia. Sebagai salah satu organ saluran pencernaan, lambung berfungsi untuk menyimpan makanan dan mencerna makanan tersebut menjadi bagian yang lebih halus untuk diteruskan ke organ cerna lainnya.
Gejala dirasakan:  nyeri di ulu hati, mual, muntah, lambung terasa penuh, kembung, sering sendawa.
Penyebab timbulnya penyakit: poduksi asam lambung yang berlebih, kondisi dinding lambung yang lemah, gangguan stress, infeksi bakteri helicobacter pylori.
Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan, misalnya:
·         Pengaturan pola makan yang baik
·         Hindari konsumsi makanan: berlemak tinggi yang dapat mengganggu proses pengosongan isi lambung, yang dapat menimbulkan gas di lambung, yang terlalu pedas, yang mengandung kafein, alkohol
·         Menghindari merokok
·         Hindari penggunanan obat yang dapat mengiritasi lambung
·         Mengelola stress dengan pola hidup yang baik & sehat
·         Olahraga teratur.

1.      Dengan Menjaga Kesehatan Dengan Pola Makan Sehat
Untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari (bekerja, belajar, olahraga, dll), setiap orang perlu mengkonsumsi makanan yang cukup energi, tidak kekurangan, dan tidak berlebih. Kecukupan energi untuk tubuh kita ditandai dengan berat badan yang normal. Pengaturan pola makan yang disesuaikan dengan kebutuhan kalori dimaksudkan guna mencapai dan mempertahankan berat badan normal.  Kebutuhan kalori setiap orang berbeda satu sama lain tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Sebaiknya kita makan dengan menu gizi seimbang dan sesuai kebutuhan kalori.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat-zat makanan yang lengkap sehingga kita hanya perlu mengkonsumsi satu jenis makanan tersebut. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun, dan sumber zat pengatur. Konsumsi makanan yang beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga pembangun dan pengatur. Konsumsi air sangat diperlukan tubuh guna mencegah dehidrasi (tubuh kehilangan cairan), bermanfaat pula untuk mengangkut vitamin C dan B serta membuang racun-racun yang terkandung dalam tubuh melalui urine/air kencing
2.      Olahraga
Berjalan kaki atau berlari adalah olahraga yang sehat dan murah, bisa dilakukan oleh siapa saja. Begitu juga dengan  bersepeda meskipun sedikit mengeluarkan biaya. Apalagi kalau dilakukan bersama-sama sekeluarga atau dengan teman-teman pasti sangat menyenangkan. Selain fisik sehat, hubungan keluarga atau teman-teman yang olahraga bersama kita menjadi lebih dekat, lebih akrab. Hal ini membuat hati menjadi bahagia dan menimbulkan semangat baru untuk melakukan aktivitas berikutnya. Kalau hal ini dilakukan dengan rutin pasti dampaknya sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental kita.
3.      Menjaga kebersihan tempat tidur. Tempat tidur merupakan tempat kita beristirahat dari aktivitas. Dianjurkan apabila hendak tidur agar membersihkan anggota tubuh seperti kaki, tangan, mulut, dan lain-lain. Tempat tidur yang tidak bersih dapat menimbulkan penyakit, badan pegal-pegal dan lain-lain. Kalau tidur dalam keadaan bersih anggota badan kita tentu akan terhindar dari penyakit. Bangun tidur tubuh menjadi segar. Artinya organ-organ tubuh kita siap bekerja dan melakukan aktivitas.
4.      Menjaga kebersihan badan. Menjaga kebersihan badan merupakan hal penting yamg harus di lakukan bila kita menginginkan tubuh tetap sehat. Hal penting yang terkait dengan kesehatan badan meliputi seluruh anggota tubuh maupun lingkungan di luar kita seperti lingkungan rumah, halaman, tempat belajar, kantor dan lain-lain. Agama apapun menuntut kita untuk selalu bersih, karena kebersihan sebagian dari iman.
5.      Pemeriksaan badan ke Puskesmas atau dokter untuk menjaga kesehatan fisik antara lain: pemeriksaan mata, gigi dan lain-lain. Gigi dan mata merupakan organ yang sangat fundamental untuk kesehatan badan secara keseluruhan. Selain itu gigi sebagai daya tarik pemikat senyum, harus di periksa dan di rawat sebaik-baiknya. Hal ini juga dapat menambah percaya diri.
6.      Cara memiliki dan menjaga kesehatan mental yang tangguh.
Keberhasilan seseorang dalam melakukan atau mencapai sesuatu sangat banyak dipengaruhi bagaimana ia mampu menjaga kesehatan fisik dan mental sebaik-baiknya (seimbang). Kesehatan fisik dan mental seseorang menjadi satu kesatuan penting dan tidak terpisahkan dalam setiap aspek kehidupan untuk dapat melakukan dan mencapai sesuatu secara optimal.
Untuk itu setiap orang agar memilki kemampuan menghadapi persoalan atau masalah hendaknya;
1.      Menerima dan mengakui dirinya sebagaimana adanya.
2.      Tekun beribadah dan berakhlak mulia.
3.      Bersikap sportif.
4.      Percaya diri.
5.      Memiliki semangat atau motivasi.
6.      Tidak takut menghadapi tantangan dan berusaha terus untuk mengatasinya (hal positif).
7.      Terbuka.
8.      Tenang, tidak emosi  bila menghadapi masalah (pikirkan dengan kepala dingin).
9.      Banyak bergaul dan bermasyarakat (bergaul yang positif).
10.  Bangun komunikasi yang baik dengan orang tua, teman, guru, dosen, atasan, dan lain-lain.
11.  Banyak latihan mengendalikan diri, seperti tidak pemarah, tidak cemas, berpikir positif, mudah memaafkan dan lain-lain.
12.  Membiasakan diri untuk selalu peduli dengan lingkungan dan orang lain.
.




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Guru merupakan sumber pengetahuan utama bagi murid-muridnya tetapi bila guru mengalami ganguan kesehatan maka kegiatan belajar mengajar dapat terganggu.
Seorang guru juga kadangkala mengalami ketegangan dalam profesinya sebagai guru. Di samping itu, seorang guru dapat terganggu fisik maupun mentalnya serta kesahatanya sehingga seorang guru dapat menjaga kesahatan tubuhnya dengan pola hidup dan makan yang sehat.























DAFTAR PUSTAKA
Djamaah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta
Nasution, S. 2009. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
www.google.com

2 komentar: