Selasa, 01 Juni 2010

PENDAFTARAN SISWA BARU PENERIMAAN SISWA BARU SMK FARMASI YPIB MAJENANG TAHUN 2010

KABAR GEMBIRA.... SMK FARMASI YPIB MAJENANG MAMBUKA PENDAFTARAN SISWA BARU
PENERIMAAN SISWA BARU
SMK FARMASI YPIB MAJENANG
TAHUN 2010

PROGRAM FARMASI

1. PENDAFTARAN
TANGGAL 15 MEI s.d 17 JUNI 2010

2. TES MASUK DARI DINKES
TANGGAL 22 JUNI 2010

3. PENGUMUMAN
TANGGAL 27 JUNI 2010

4. DAFTAR ULANG
TANGGAL 27 s.d 30 JUNI 2010

PROGRAM ANALIS KIMIA & PROGRAM RPL (COMPUTER SOFT ENGINERING)

1. PENDAFTARAN
GEL 1 TANGGAL 15 MEI s.d 3 JULI 2010
GEL 2 TANGGAL 3 JULI s.d 9 JULI 2010

2. TES MASUK (LOKAL)
GEL 1 TANGGAL 6 JULI 2010
GEL 2 TANGGAL 9 JULI 2010

3. PENGUMUMAN
GEL 1 TANGGAL 7 JULI 2010
GEL 2 TANGGAL 9 JULI 2010

4. DAFTAR ULANG
GEL 1 TANGGAL 7 JULI s.s 8 JULI 2010
GEL 2 TANGGAL 9 JULI 2010


PERSYARATAN PENDAFTARAN

> SURAT TANDA LULUS (STL) ASLI
> FOTO COPY IJAZAH SMP/MTs YANG TELAH DILEGALISIR *
> SURAT KETERANGAN HASIL UJIAN (SKHU) ASLI
> PAS PHOTO Program Farmasi : 4 x 6 sebanyak 6 lembar
Program ANalis Kimia dan RPL : 3 x 4 sebanyak 6 lembar dan 2 x 3 sebanyak 2 lbr
> FOTO COPY RAPOT SMP/MTs KELAS IX YANG DILEGALISIR
> SURAT KETERANGAN SEHAT DAN BEBAS BUTA WARNA DARI INSTANSI KESAHATAN PEMERINTAH

TEMPAT

KAMPUS SMK FARMASI YPIB MAJENANG
JL. DR. WAHIDIN NO 288 TELP (0280) 622370 MAJENANG CILACAP
JAWA TENGAH

kuliah mamas

makalah

makalah psikologi agama stais majenang punya mamas

MAKALAH
Agama, Substansi Agama dan Fungsi Agama

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Psikologi Agama















Disusun Oleh:
1. Achmad Sohibun
2. Badrus Soleh

Dosen Pengampu:
Drs. H. Muhadin, M.Ag





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYANTASURI
PROGRAM SETRATA SATU
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MAJENANG 2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada Penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Agama, Substansi Agama dan Fungsi Aga.” ini dengan lancar. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Psikologi Agama yaitu Bapak Drs. H. Muhadin, M.Ag
Makalah ini disusun dari hasil penyusunan data-data primer serta data sekunder yang penyusun peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan tema atau judul Agama, Substansi Agama dan Fungsi Aga, serta infomasi dari media masa dan media internet yang berhubungan dengan tema terseut, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Psikologi Agama atas bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penyusun harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Agama, Substansi Agama dan Fungsi Aga, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi koreksi menuju arah yang lebih baik.
Majenanng, Mei 2010
Penyusun
Badrus Soleh
Achmad Sohibun



BAB I
PENDAHULUAN
Para pemikir Barat tidak sepakat dalam memberikan definisi agama, masing-masing menyifatkan agama dari sudut yang berbeza-beza. Hal ini menyebabkan kefahaman mereka terhadap agama dangkal dan tidak adil terhadap Islam. Dalam Encyclopedia of Philosophy, philosof-philosof terkenal memberikan definisi masing-masing, ada yang mengatakan agama itu tidak lebih daripada konsep morality/ akhlak, ada juga yang mengatakan agama itu sesuatu yang menyentuh hal-hal ruhaniyyah/spiritual sahaja, ada pula yang mendefinisikan agama dengan ritual/upacara penyembahan.
Jadi dari sini kita dapat melihat pandangan Barat yang sempit terhadap agama. Walaupun penilaian mereka itu berdasarkan realiti sebahagian agama yang ada di muka bumi ini, seperti Nasrani, Hindu , Budha dll. Akan tetapi pengertian Islam jauh berbeza dengan apa yang mereka sifatkan sebagai agama, Islam bukan sekadar akhlak, bukan hanya ritual dan ibadah harian, dan bukan juga untuk memenuhi segi spiritual kehidupan manusia, akan tetapi Islam merangkumi semua itu dan ditambah dengan banyak lagi pengertian yang tidak ada dalam agama lain selain Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN AGAMA
A. Pengertian Agama
Agama adalah masalah yang mneyangkut dengan masalah yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia. Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit untuk diukur secara tepat dan rinci.
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia.
Secara definitive menurut harun nasution agama adalah :
1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus dipatuhi.
2. pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasai manusia.
3. mengikat dari ada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada diluar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan – perbuatan manusia.
4. kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu
5. suatu system tingkah laku ( ade of conduct ) yang berasal dari sesuatu kekuatan ghaib.
6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban – kewajiban yang diyakini bersumber pada suatu kekuatan ghaib
7. pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat pada alam sekita manusia.
8. ajaran – ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui seorang rasul ( Harun Nasution)
B. Pengertian Agama/ad-din menurut Islam.
Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Kataaslama itulah yang menjadi kata Islam yang mengandung arti segala arti yang terkandung dalam arti pokoknya. Oleh sebab itu, orang yang berserah diri, patuh, dan taat disebut sebagai orang Muslim. Orang yang demikian berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, dan patuh kepada Allah Swt. Orang tersebut selanjutnya akan dijamin keselamatannya di dunia dan akhirat.
Dari pengertian kebahasaan ini, kata Islam dekat dengan arti kata agama yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, dan kebiasaan. Pengertian Islam demikian itu, menurut Maulana Muhammad Ali dapat dihami dari firman Allah yang terdapat pada ayat 202 surat AI-Baqarah yang artinya, Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Dari uraian di atas, kita sampai pada suatu kesimpulan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan herserah diri kepada Tuhan dalam upaya mencari keselamatan dan keba¬liagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Hal demikian dilakukan atas kcsadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak clalam kandungan sudah menyatakan patuh dan tunduk kepada Tuhan.
Dengan demikian, perkataan Islam sudah meng¬gambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang tunduk dan patuh kepada "I'uhan”. Keadaan ini membawa pada timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah dirinya sendiri. Demikianlah pengertian Islam dari segi kebahasaan sepanjang yang dapat kita pahami dari berbagai sumber yang dikemukakan para ahli.
Adapun pengertian Islam dari segi istilah akan kita dapati rumusan yang berbeda-beda. Harun Nasution misalnya mengatakan bahwa Islam menurut istilah (Islam sebagai agama), adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.
Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam ada¬lah agama perdamaian; dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata, bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya. Islam bukan saja dikatakan sebagai agama seluruh nabi Allah, sebagaimana tersebut pada beberapa ayat kitab suci Al-quran, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya kepada undang-undang Allah, yang kita saksikan pada alam semesta.
Berdasarkan pada keterangan tersebut, maka kata Islam menurut istilah adalah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah Swt. bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad Saw. Posisi nabi dalam agama Islam diakui sebagai yang ditugasi oleh Allah untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan contoh praktiknya. Namun keterlibatan ini masih dalam batas-batas yang dibolehkan Tuhan.
Dengan demikian, secara istilah Islam adalah nama bagi suatu agama yang berasal dari Allah Swt. Nama Islam demikian itu memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama agama lainnya. Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau dari suatu negeri. Kata Islam adalah nama yang diberikan oleh Tuhan sendiri.
Sebagaimana firman Allah ;
Artinya :
“Sesungguhnya agama yang di ridhoi Allah di sisinya adalah agama islam” (QS. Ali Imron : 19)
Demikian dapat dipahami dari petunjuk ayat-ayat Alquran yang diturunkan oleh Allah Swt. Selanjutnya, dilihat dari segi misi ajarannya, Islam adalah agama sepan¬jang sejarah manusia. Agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah Swt. pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok manusia. Islam itulah agama bagi Adam as, Nabi Ibrahim, Nabi Ya'kub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, dan Nabi Isa as. Hal demikian dapat dipahami dari ayat-ayat yang terdapat di dalam Alquran yang menegaskan bahwa para nabi tersebut termasuk orang yang berserah diri kepada Allah.

2. KEFAHAMAN ISLAM YANG MENYELURUH
Dari kajian tentang agama tadi kita dapat menyimpulkan bahawa Islam bukanlah sekadar agama yang membangun spiritual sesuatu masyrakat, Islam tidak cukup dengan menjalankan solat lima waktu, puasa, zakat dan Haji. Pandangan yang sempit terhadap Islam adalah hasil sekularisasi, dengan tidak disedari telah merasuk kedalam pemikiran ummat Islam.

Lebih daripada itu Islam adalah cara hidup (way of life). Agama Islam memberi jawapan kepada pertanyaan abadi kehidupan (eternal question of life ) pertanyaan tersebut adalah darimanakah asal-usul manusia? Kemanakah mereka akan pergi dan apakah arti kehidupan ini?. Dari mula lagi Islam telah memberikan jawapan kepada persoalan tersebut dengan jelas. Bahkan menyediakan jalan bagaimana manusia harus hidup agar mereka tidak sia-sia dan sesat dengan menerangkan bahwa satu-satunya cara untuk selamat adalah dengan menuju kearah al-sirat al-mustaqim (jalan yang lurus)

Selain mambangun insan yang bermoral Islam juga membangun tamadun yang luhur, Islam tidak sepatutnya dipisahkan dari politik dan kemasyarakatan. Manusia sebagai khalifah berfungsi untuk memastikan hukum Syari’at Allah berlaku di bumi ini. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa nabi sendiri membangun sebuah negara dan mengatur sistem kemasyarakatan (sosial order). Bahkan sebenarnya Islam tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya tanpa tegaknya negara Islam yang bertanggungjawab melaksanakan Syari’at Allah.

Konsep Ibadah dalam Islam jauh lebih luas daripada apa yang dinamakan sembahyang dalam sesuatu agama. Worship atau sembahyang tidak dapat disamakan dengan ibadah. Ibadah sepertimana yang dijelaskan oleh Ibnu Taimiyyah adalah istilah yang merangkumi segal perbuatan yang disenangi dan diredhai Allah S.W.T. Oleh kerananya ibadah itu dapat terlaksana dengan mematuhi segala apa yang diperintahkan Allah. Dengan kata lain Ibadah merupakan gambaran yang menyeluruh daripada agama (ad-din).


2. SUBATANSI AGAMA ISLAM

Firman Allah dalam Surah Ibrahim (14) ayat 24-25

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاء
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللّهُ الأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Ayat 24 dan 25 tersebut menggambarkan sistem ajaran agama Islam sebagai sebatang pohon. Akar merupakan simbol dari aqidah. Seorang muslim yang baik harus memiliki aqidah yang teguh dan bersih dari segala macam syirik. Cabang merupakan simbol ibadah. Seorang muslim harus dapat melakukan ibadah dengan benar sebagaimana dicontohkan oleh Muhammad s.a.w. Buah merupakan simbol akhlaq. Seorang muslim harus dapat menampilkan akhlaq yang baik.

Aqidah
Aqidah adalah suatu keyakinan yang tersimpul dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Perjanjian kita dengan Alloh swt, kita ikrarkan dalam kalimah syahadat.
Makna syahadat
Makna pertama syahadat adalah pernyataan. Al Qur'an Surah Ali Imran (3) ayat 18,
شَهِدَ اللّهُ أَنَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُواْ الْعِلْمِ قَآئِمَاً بِالْقِسْطِ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Makna kedua adalah sumpah atau janji. Lihat Al Qur'an Surah Al A’raf (7) ayat 172,
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Agar syahadat diterima ada syarat-syaratnya antara lain:
a. Al 'ilmu : mengetahui maknanya dengan benar
b. Al yaqin : meyakini kandungan kalimat syahadat dengan keyakinan yang kuat ( qs.Al Hujurat : 15)
c. Al Qabul : Penerimaan yang total atas konsekuensi kalimat tersebut dengan hati dan lisannya.
d. Al Inqiyad : Tunduk terhadap ketentuan Allah dan Rasul-Nya
e. Ash Shidq : kejujuran (qs Albaqarah : 8-10)
f. Ikhlas : menjauhi syirik besar, hanya mengharapkan ridha Allah swt.
Ma’na Laa ilaaha illallah
 Laa khaliqo illallah : tiada pencipta kecuali Allah (Qs 2 : 21)
 Laa Raziq illallah : tiada pemberi rizki kecuali Allah (Qs Qs Fathir : 3)
 Laa mudabbira illallah : tiada pengelola selain Allah (Qs Yunus : 3)
 Laa hakima illallah : tiada pembuat hukum kecuali Allah (Qs Al Anam : 57)
 Laa Ghoyata illallah : tiada tujuan kecuali Allah (Qs Al Insyirah : 8, Qs Al An’am : 162-163)
 Laa ma’buda illallah : tiada sesembahan kecuali Allah (Qs An Nahl : 36)
Ma’na Muhammadurrasulullah
Rasulullah saw adalah satu-satunya teladan/uswatun hasanah
Rasulullah adalah satu-satunya teladan yang dicintai, ditaati dan diikuti.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ
اللَّهَ كَثِيراً

Sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Qs Al Ahzab : 21)

Dampak Positif Syahadat.
1. Syahadat jika dipahami secara benar akan memberikan dampak positif bagi seorang muslim, yaitu melahirkan cinta (mahabah) dan ridha. Seorang muslim harus memberikan cintanya yang tinggi kepada Allah swt, kemudian kepada Rasulullah dan jihad di jalan Allah (Qs At Taubah : 24)
2. Mencintai bapak/ibu, isteri, anak, saudara dan kaum kerabat (keluarga), kekayaan, perniagaan, rumah tidak dilarang, tetapi diletakkan pada dataran cinta yang kedua (Qs Ali Imran : 14)
Yang dilarang adalah meletakkan hal-hal yang sifatnya duniawi pada tingkatan cinta yang utama, melebihi kecintaan kepada Allah, Rasul dan jihad fi sabilillah (Qs 9 : 24)
Mencintai hal-hal duniawi sejajar dengan kecintaannya kepada Allah juga dilarang (Qs 2 : 165)
Setiap muslim harus ridha dengan segala keputusan dan aturan Allah dan Rasul-Nya, ridha lahir batin tanpa ada sedikitpun rasa tidak puas dalam dirinya (Qs An Nisa : 65)
Rasulullah saw bersabda : “ Barang siapa yang mengatakan ‘ Aku ridha Allah Rabbku dan Islam agamaku dan Muhammad nabi(rasul)ku, maka wajib baginya masuk surga” (HR Abu Dawud)
Cinta dan ridha diwujudkan dengan ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya
Keta’atan itu sebagai bukti rasa cinta yang mendalam sehingga mau melakukan apapun yang yang diperintahkan oleh yang dicintainya dan meninggalkan apapun yang dilarang olehnya.
“Dan Ta’atilah Allah dan Rasul supaya kamu diberi rahmat” (Qs Ali Imran : 132)

Ibadah
Pengertian Ibadah: Ibadah artinya penghambaan diri kita sebagai makhluk kepada Allah sebagai Tuhan kita. Segala sesuatu yang kita kerjakan dalam rangka menta’ati perintah-perintah-Nya


3. FUNGSI AGAMA
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang diuraikan di bawah:
• Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya memberi penerangan kepada dunia(secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah(s.w.t) dan setiap manusia harus menaati Allah(s.w.t).
• Menjawab pelbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sebagian pertanyaan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan hidup, soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-pertanyaan ini sangat menarik dan perlu untuk menjawabnya. Maka, agama itulah fungsinya untuk menjawab soalan-soalan ini.
• Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah karena sistem agama menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
• Memainkan fungsi peranan sosial.
Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam menurut adalah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah Swt. bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad Saw. Posisi nabi dalam agama Islam diakui sebagai yang ditugasi oleh Allah untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan contoh praktiknya. Namun keterlibatan ini masih dalam batas-batas yang dibolehkan Tuhan
B. FUNGSI AGAMA
1. Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
2. Menjawab pelbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
3. Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
4. Memainkan fungsi peranan sosial.

C. Saran
Sebagai intelektual muda muslim marilah kita senantiasa menggali dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang Agama Islam yang kita anut dan meningkatkan amal soleh kita agar selamat dalam menjalani kehidupan di dunia sampai di akhirat.
Majenang, Mei 2010
Penyusun




BAB IV
SUMBER-SUMBER
1. Al-Qur’an nul karim
2. E-Book Muslim
3. http://google.co.id
4. sikologi Agama . Karangan Prof. Dr. H. Jalaluddin edisi 1 revisi 2005.
5. http://badrussolehcenter.blogspot.com/